Rabu, 28 April 2010

Penjaga Base Dua Yang Komplit

Kunci keberhasilan

Jarang ada klub yang berakhir disekitar pemuncak kejuaraan tanpa keberadaan seorang perancang permainan atau yang acap disebut “play maker” yang berada di base dua kecuali kekuatan pukul dan serangannya, kehebatan pitching dan pertahanannya dapat meniadakan keperluan melakukan ‘double play’. Seorang penjaga base dua yang senantiasa waspada dengan kemampuan membelokkan bola guna melakukan double play dan kemampuannya bermain dengan cerdik bersama shortstop dan cara dia bertindak sebagai jenderal lapangan adalah sebuah milik yang sangat berharga bagi sebuah klub. Pemain di posisi itu harusnya memiliki kecepatan dan lengan yang perkasa untuk menangani bola pukul lambung yang sulit yang biasany ada di sekitar garis base satu dan dia juga bertindak sebagai pemain penerus lemparan (relay man) pada pukulan pukulan yang berpotensi jadi pukulan dimana batter mendapat beberapa base (extra base hit) yang umumnya ke arah daerah right field.

Namun ada juga pemain penjaga base dua yang lengannya tak seberapa hebat namun mampu mengkompensasi kekurangan itu dengan kecepatan tangan dan dengan serbuan serbuannya untuk menguasai bola pukul ke tanah ketika keperluan untuk bergegas memang diperlukan. Umumnya ketika meneruskan (relay) lemparan, mereka masih dapat didukung oleh penjaga base satu dan shortstop yang lalu mengambil tempat dibelakang sebagai ‘backup’. Harus diingat bahwa penjaga base dua acap jadi bulan bulanan pelari. Karenanya dia harus cekatan, tidak kenal takut dan gigih. Kemampuannya membuat/ melakukan permainan di bawah tekanan dapat jadi faktor penentu dalam banyak pertandingan.

Penjaga base dua:
• Harus punya saling mengerti dengan shortstop ketika menentukan siapa yang menjaga base pada setiap lemparan pitch.
• Selalu tahu kapan saatnya meninggalkan posisi ketika terjadi pukulan ketok (bunt) dan tidak meninggalkan daerah infield tanggung jawabnya tanpa terjaga terlalu dini.
• Meneriakkan niatnya mengambil bola jika bola terpukul ke daerah dimana baik dia maupun penjaga base satu dapat berebut mengambil bola itu .
• Harus waspada bergerak pada lemparan pitch setelah menerima kode tanda dari catcher.
• Berusaha keras menangkap bola lambung dekat di sekitar garis right field.
• Pada situasi akan dapat terjadi pencurian dua base sekaligus, sepakati terlebih dahulu siapa yang akan jadi pemain potong (cut off) untuk mencegat bola lemparan catcher. Posisi dan siapa yang harus menjadi pemain potong tergantung pada banyak hal, seperti siapa hitter dan jenis lemparan dan lokasi pitch yang akan dilempar pitcher; kemampuan baserunning dan kecepatan lari para pelari; seperti penting angka yang akan dicetak dari base tiga dan base satu itu bagi lawan; keampuhan lengan lempar infielder; apakah sedang menjadi tuan rumah atau regu tamu; kemampuan pitcher menahan pelari agar tak mengambil awalan terlalu jauh, dan keterbatasan yang dimiliki para infielders.

Umumnya para coach akan menyarankan agar kalau bukan shortstop, maka penjaga base dua-lah yang akan melakukan pemainan itu sendirian – shortstop dapat jadi backup - (tergantung pada situasi yang terjadi). Penjaga base dua akan bergeser maju ke base dua seraya mengamati pelari yang ada di base tiga. Jika ia lihat pelari itu ngacir menuju home, maka ia akan maju ke depan dan mencegat bola, dan melempar ke home plate. Seandainya pelari di base tiga bertahan dan tidak lari, ia lalu akan mencoba mentag pelari yang maju dari base satu.

Double Play—permainan yang paling kontroversial di baseball. Sekali lagi diingatkan bahwa tidak mungkin membuat pola tertentu. Latihan adalah pengganti amat baik agar tidak terjadi kontroversi.

Saran saran dibawah ini diharapkan akan dapat membantu.
Ketika ada peluang double play, penjaga base dua harus:
• Mengetahui dimana shortstop senang menerima lemparan dan dia lalu berkonsentrasi untuk melakukan lemparan yang baik.
• Sedari awal menyadari betapa pentingnya permainan itu terkait dengan situasi yang ada dan tahap pertandingan yang sedang terjadi. Pada situasi genting pada inning inning penghujung permainan double play harus dilakukan. Karenanya, kecepatan harus dapat diandalkan dan juga harus berani mengambil risiko. Pada inning inning awal pertandingan, prinsip kehati-hatianlah yang harus dipergunakan, karena lemparan pertama yang buruk atau permainan awal sangat mungkin membuat lawan mendapat angka banyak atau lawan dapat membuat ‘big inning’.
• Senantiasa menyadari kemungkinan adanya permainan yang diganggu (interference play) yang dilakukan oleh pelari dan tidak boleh gentar, menghindar atau mengelak ketika pelari itu mendekat..
• Ketika men-tag pelari di alur base untuk membuat double play,
o Lakukan tag dengan dua tangan: bola digenggam tangan lempar dengan dilindungi glove.
o Ketahuilah bahwa plari tak boleh lari menyimpang dari alur base. Jadi jangan kejar dia.
o Seandainya pelari berhenti lari, kejar dia mundur kembali ke base satu cukup jauh untuk mengepungnya sebelum melempar ke base satu.
• Berlatih mengerjakan double play dari segala sudut. Lempar dari atas, menyilang atau dari belakang base, dan belajar cara melakukan lemparan yang jitu tepat sasaran dari masing masing sudut itu.
• Shortstop dan penjaga base dua harus sering lempar tangkap bersama sehingga terbiasa satu sama lain dan dapat mengenali kebiasan melempar dan gerak belokan bolanya.
• Penjaga base dua dan shortstop harus berupaya mundur pada bola bola pukul yang melewati infield dengan maksud untuk menangkapnya sampai ia dicegah oleh teriakan outfielder yang juga berusaha menangkap bola pukul itu.

Saran umum bagi penjaga base dua
Pukul jatuh bola setiap kali, penjaga base dua amat jarang harus melempar jarak jauh.

Tatkala bola terpukul ke tanah dengan keras, penjaga base dua tak boleh takut berlutut pada sebelah kakinya.

Tentukan jarak jelajah penjaga base satu. Usir dia pada kebanyakan bola pukul yang terarah ke sebalah kiri [enjaga base dua.

Lemparan penjaga base dua kebanyakan dilakukan dengan ayunan lengan tiga perempat dari atas. Namun ketika bersicepat akan jadi penerus lemparan (relay) demikian pula ketika melempar ke home, sebaiknya dilakukan sepenuhnya dengan ayunan lengan dari atas agar lebih tepat sasaran dan juga agar jarak dapat lebih jauh.

Sebaiknya tidak membiasakan diri mem”flip” bola. Kekuatan lengan lempar tak akan terbina dengan cara itu.

Berkomunikasi dengan shortstop untuk menyepakati siapa yang jaga base. Biarkan shortstop yang menentukannya dengan cara menyembunyikan mulutnya dengan glove lalu membuka atau menutup mulutnya. Menutup mulut berarti dia yang akan jaga, buka mulut – penjaga base dua yang jaga.

Senantiasa terlebih dahulu mengantisipasi apa yang akan dikerjakan kalau bola terpukul ke arahnya sebelum bola pitch dilempar pitcher.

Ketika bola terpukul ke arah kanan, julurkan kaki kanan dan geser ditanah ketika menghampiri bola. Seraya menangkap bola, jejakkan kaki kanan itu dan lempar dengan tumpuan kaki kanan itu.

Bersiap menjaga base satu ketika ada dugaan akan terjadi pukulan ketok (bunt).

Semampunya upayakan menangkap bola pukul lambung di dekat garis right field yang tak mungkin diambil penjaga base satu.

Mundurlah pada setiap pukulan melambung sampai dicegah/diusir outfielder.

Jangan ambil posisi terlalu “dalam”. Sebaiknya “curi” posisi sedikit ketika kemungkinan akan terjadi double play dan harus menjaga base ketika diduga akan dicuri.

Ketika menjaga base satu pada pukulan ‘bunt’, lari secepat cepatnya ke base itu dan bertindaklah sebagaimana layaknya penjaga base satu. Jangan berleha leha sehingga baru nyaris tiba di base satu untuk menerima lemparan. Tibalah di base sedini mungkin untuk memberi sasaran lempar.

Ketika menjaga base dua guna bertahan terhadap pencurian ganda (double steal).

Langsung saja menuju ke base seraya menyimak aba aba shortstop. Jika pelari di base tiga mencoba berlari ke home, majulah untuk mencegat bola di depan base lalu segera lempar ke home. Jika dia bertahan, bertahan pula di base dan lalu tag mati pelari yang akan masuk ke situ.

Ketika mentag pelari yang melakukan sliding, tangkap bola lalu langsung secepatnya turunkan glove lalu angkat kembali.

Menjalankan double play
Jangan mengira bahwa ketika bola terpukul dan ada pelari di base lalu akan ada peluang double play. Kecepatan bola, kemana bola terpukul akan menentukan adanya peluang itu.
Selalu matikan dahulu pelari terdepan. Tugas penjaga base dua adalah mengutamakan menangkap bola, lalu memberi lemparan yang enak bagi shortstop. Shortstoplah yang akan melakukan pelaksanaan double play.
Shortstop wajib menjaga bola bola yang terpukul kembali ke arah pitcher kecuali ketika hitter adalah pemukul yang sejatinya biasa menghela pukulan (pull hitter). Dalam hal itu maka bola itu harus diantisipasi penjaga base dua.
Ketika menjaga base untuk melakukan double play, serbu ke arah base lalu tahan langkah sedikit untuk melihat kemana lemparan bola akan terarah.
Ketika ada lemparan buruk ke arah sisi penjaga base dua yang memakai glove, mungkin ia akan perlu untuk menggeser kaki kiri ke sebelah kiri dan lalu melakukan tag ke base dengan kaki kanan, seraya melempar ketika kaki kanan itu menyentuh base. Kalau sempat lintasi base untuk menghindari tabrakan dengan pelari. Gunakan base sebagai titik tolak.
Perhitungkan atas dasar jarak ke base, apakah lemparan diperlukan ataukah hanya perlu menyodorkan bola dari arah bawah untuk dapat mematikan pelari.
Ketika melakukan sodoran dari bawah kepada shortstop, lakukan dengan gerakan yang tegas. Pergelangan yang dibuat kaku akan meningkatkan kepastian dan kecermatan.
Ketika bola pukul ke tanah masih cukup dekat dengan base, tag base itu sendiri. Ketika tidak perlu, jangan mengolah bola dua kali. Sebisanya pertahankan posisi di belakang base ketika melakukan permainan ini.
Jangan menyembunyikan lemparan. Hanya ada satu kejadian dimana penjaga base dua harus berputar satu putaran yaitu ketika bola terpukul di celah di sebelah kiri yang sangat mempersuliot penjaga base dua.
Tidak perlu melompat atau memutar penuh tubuh ketika melakukan double play. Tangkap bola, putar pinggul dan tubuh bagian atas, angkat kedua tangan (dan bola) ke belakang lalu lempar.
Tarik garis ketika latihan infield. Dibelakang garis pemain harus melempar, disebalah lain cukup dengan sodoran ke shortstop.

Sumber: mysportsguru.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar